BARRU - Salah satu rangkaian dari Milad Himpunan mahasiswa Islam (HmI) ke-75 yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar (PB) Hml adalah kompetesi Sosiopreneurship yang dimiliki oleh kader-kader HmI se-Indonesia.
Kompetisi ini bertujuan untuk pemberdayaan, pendampingan, dan pelatihan bagi kader HmI se-Indonesia. Berpartisipasi dalam pengembangan kewirausahaan sosial dan pemulihan ekonomi nasional melalui sektor UMKM yang berbasis startup.
Baca juga:
Musda Dekopinda Bantaeng Angkat Ketua Baru
|
Kegiatan ini adalah sebuah program perencanaan ide bisnis kreatif kewirausahaan sosial antara kader HmI se-Indonesia dengan memanfaatkan teknologi untuk melahirkan startup sociopreneurship kader HmI. Vestanesia sebagai platform pertanian digital berhasil menjadi juara 2 dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh PB HmI dengan tajuk wirausaha sosial yang memanfaatkan teknologi digital yang diumumkan dalam puncak acara Milad HmI ke-75 tanggal 18 Februari 2022.
Dengan mengusung ekosistem platform yang mampu membantu petani mulai dari pendanaan, pendampingan, dan pemasaran berusaha untuk bisa memberdayakan petani sebagai salah satu subjek vital yang menyangga tatanan ekonomi Indonesia.
Vestanesia diusung oleh kader HmI Makassar Timur, Badko Sulawesi Selatan Sulawesi Barat yaitu A. Ikram Rifqi sebagai CEO, Muhammad Fahmi Aziz sebagai CMO, dan Muh. Ilmi Ikhsan Sabur sebagai COO, yang ingin menunjukkan bahwa pertanian adalah sektor yang tetap potensial hanya saja perlu pembenahan dalam pengelolaan dan ekosistem hulu ke hilir, sehingga bisa menguntungkan bagi petani, membuat mereka berdaya, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani.
Vestanesia memastikan budidaya yang dilakukan petani dengan mitigasi risiko budidaya, bekerja sama dengan ahli dari berbagai latar belakang untuk melakukan riset dan pembuatan demplot uji coba sebagai ruang belajar petani, menghubungkan petani dengan masyarakat yang ingin berinvestasi, dan membantu memasarkan hasil produk pertanian dari petani yang telah dikelola secara hilirisasi, sehingga petani bukan lagi menjual bahan mentah melainkan sebuah produk yang berkualitas.
Ekosistem ini dibalut dengan digitalisasi sehingga bisa lebih efisien dan efektif.
A. Ikram Rifqi yang juga baru saja dilantik sebagai Ketua HmI Badko Sulselbar mengatakan bahwa melalui Vestanesia kami ingin membangun ekosistem bagi petani Indonesia yang mendorong mereka untuk berkembang dengan memanfaatkan potensi digital yang ada saat ini.
Baca juga:
Kasal Resmikan Monumen KRI Nanggala-402
|
"Harapan kami agar bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup petani dengan melibatkan masyarakat sebagai teman tumbuh petani yang terhubung melalui platform digital dalam menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan", kata Ikram yang dihubungi via WhatsApp, pada Sabtu (19/8/2022).
Menurutnya, target Vestanesia saat ini adalah berusaha menjangkau dengan lebih banyak petani sehingga tercipta gerakan yang impulsif dalam mendorong perekonomian nasional melalui pemberdayaan petani.
"Saat ini kami mulai dari Sulawesi Selatan, akan tetapi kami terus berusaha untuk menjangkau petani-petani secara nasional sehingga kami bisa mendorong peningkatan ekonomi nasional melalui platform Vestanesia" Imbuh Muh. Fahmi Aziz yang bertanggung jawab dalam memasarkan produk Vestanesia.
Kemudian Muh. Ilmi Ikhsan Sabur sebagai COO yang juga Ketua Komisariat HmI Pertanian Unhas periode 2019/2020 mengutarakan bahwa melalui Vestanesia kami ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap petani.
"Kami ingin masyarakat sadar akan eksistensi petani yang sangat substansial sebagai penghasil pangan yang dikonsumsi setiap hari. Sementara, petani kadang dipadang sebelah mata sehingga semakin minim anak muda yang ingin berprofesi petani", ungkapnya.
"Kami ingin menjembatani masyarakat luas sebagai teman tumbuh petani yang mendukung petani dalam memproduksi pangan sehat yang berkelanjutan yang kemudian berdampak pada peningkatan kesehajteraan petani. Kami berusaha agar petani bisa menjadi profesi yang diminati dan mendorong pemuda untuk bertani", kuncinya.
(Ahkam)