BARRU - Jembatan penghubung yang merupakan akses jalan utama disungai Galussalae, Dusun Menrong, Desa Harapan, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru yang putus akibat banjir yang terjadi pada tahun 2021 lalu, hingga kini belum juga mendapat perhatian serius dari Pemerintah Desa, Kecamatan maupun Kabupaten.
Saat ini, masyarakat yang akan melakukan aktivitas dengan melewati sungai tersebut, terpaksa harus membuat jembatan darurat dengan alat seadanya yang terbuat dari bambu.
Dari pantauan wartawan, pada Ahad (23/1/2022), jembatan yang juga digunakan oleh anak anak sekolah tersebut dinilai sangat membahayakan nyawa.
Menurut salah seorang warga Galussalae, masyarakat hanya melewati jembatan darurat yang dibuat menggunakan beberapa batang bambu. Jembatan darurat itu juga yang digunakan anak – anak menuju kesekolah.
"Mirisnya lagi pak, ada warga yang meninggal dunia harus dipikul melewati derasnya arus sungai dan sulitnya melewati jembatan darurat yang hanya di jejer beberapa batang bambu", kata warga tersebut.
Warga itu menuturkan bahwa masyarakat Dusun menrong sampai saat ini masih menunggu perhatian pemerintah agar jembatan segera dibenahi.
"Kami berharap ada perhatian yang serius dari pemerintah. Apa lagi jembatan ini merupakan akses utama masyarakat baik itu dalam hal perekonomian ataupun pendidikan”, ujarnya.
(Ahkam)